December 8, 2025

Pak walikota..!!!Marwah Pemimpin Tercermin dari Tutur Kata

0
fengky detuage

Fengki Detuage / Aktivis Gorontalo.


Peristiwa adu mulut antara Wali Kota Gorontalo dan warga di Leato Selatan beberapa waktu lalu seharusnya tidak perlu terjadi. Apa pun alasannya, seorang pemimpin daerah tidak semestinya melontarkan kata-kata kasar, apalagi di hadapan masyarakat yang sedang tidak menentu nasibnya

Ucapan emosional walikota Gorontalo seperti “jangan banyak mulu ngana” atau “kuda cuki ngana” dan “kase turun dia, kase turun” jelas melukai hati rakyat. Seorang pemimpin seharusnya hadir untuk menenangkan, bukan menambah keruh suasana. Rakyat mungkin memang cerewet, kadang keras menyuarakan pendapat, tapi di situlah letak seni seorang kepala daerah: mampu mendengar, sabar, dan tetap menempatkan diri sebagai pengayom.

Apa yang terjadi di lokasi pembangunan Kampung Nelayan itu justru meninggalkan kesan bahwa Wali Kota lebih memilih jalan pintas dengan emosi daripada berdialog. Padahal, rakyat bukanlah musuh. Mereka adalah mitra dalam membangun kota.

Sikap kasar bukan hanya mencederai perasaan warga, tapi juga mencoreng wibawa pemimpin itu sendiri. Dalam tradisi Gorontalo, pemimpin dihormati bukan karena jabatan semata, melainkan karena tutur kata dan sikap yang bijak. Begitu kesantunan hilang, maka hilang pula wibawa di mata rakyat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *