Mahasiswa Akuntansi Uigu Tantang Praktik Akuntansi: Bongkar Fraud Dan Ilusi Akuntabilitas Di Forum Internasional
Malang, 13 September 2025 – Dua mahasiswa Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ichsan Gorontalo Utara (UIGU) tampil gemilang dalam The 7th International Conference on Religious and Cultural Sciences (7th INCRECS) yang mengusung tema “Nusantara on The Move”.
Mahasiswa semester 3, Ananda Moh. Syukur, mempresentasikan riset bertajuk “Fraud sebagai Pengingkaran Tauhid: Sintesis Empiris dan Rekonstruksi Etika Akuntansi Islam”. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa praktik kecurangan dalam akuntansi bukan sekadar pelanggaran administratif, melainkan bentuk pengingkaran nilai tauhid. Penelitiannya mencoba merekonstruksi etika akuntansi Islam agar lebih kontekstual dalam menghadapi fenomena fraud. Syukur tampil didampingi dosen pembimbing Nur Lazimatul Hilma Sholehah dan Fitrianti.

Sementara itu, Tirsa Febrianti Liputo menghadirkan Paper berjudul “Ilusi Akuntabilitas: Opini WTP dalam Perspektif Habermas”. Ia mengkritisi bagaimana opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kerap berfungsi sebagai simbol administratif yang kehilangan substansi akuntabilitas publik. Dengan pendekatan teori kritis Habermas, Tirsa menekankan perlunya audit dipahami sebagai ruang dialog publik, bukan sekadar legitimasi birokrasi. Atas ketajaman analisisnya, ia meraih penghargaan Best Paper dalam kategori Best Critical Issue Research. Penelitiannya didampingi oleh dosen pembimbing Parmin Ishak dan Afriana Lomagio.

Prestasi ini memberi warna tersendiri dalam konferensi internasional yang diikuti pembicara dari India, Malaysia, Yunani, Belanda, dan Indonesia. Tema-tema yang mereka angkat menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi tidak hanya berkutat pada angka, tetapi juga berani mengkritisi dimensi etis, filosofis, dan sosial dari praktik akuntansi.
The 7th INCRECS diselenggarakan secara online oleh Peneleh Research Institute bekerja sama dengan 16 co-host internasional dan nasional, antara lain School of Management Sciences (India), Universiti Malaysia Sabah (Malaysia), Universitas Negeri Malang, Universitas Hasanuddin, Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKI Paulus) Makassar, serta Universitas Ichsan Gorontalo Utara. Kehadiran co-host ini mempertegas jejaring luas yang dimiliki konferensi dalam membangun dialog akademik lintas negara dan disiplin.
Acara dibuka dengan Welcoming Speech oleh Dr. Novrida Qudsi Lutfillah dan menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Aji Dedi Mulawarman sebagai Keynote Speaker. Sejumlah akademisi internasional turut hadir, seperti Prof. Dr. Pallavi Pathak (India), Prof. Madya Dr. M. Reevany Bustami (Malaysia), Prof. Evangelos Afendras, PhD (Yunani), dan Akke Mathilde de Jong, QLC (Belanda). Diskusi dipandu oleh Prof. Dr. Natalia Paranoan dan Assoc. Prof. Dr. Ari Kamayanti, yang menekankan pentingnya dialog kritis, terbuka, dan kolaboratif untuk menjawab persoalan sosial kontemporer.
Kepala Program Studi Akuntansi FEB UNISAN Gorut, Afriana Lomagio, M.Ak, menyampaikan apresiasinya atas prestasi mahasiswa tersebut.
“Kami sangat bangga, karena dua mahasiswa ini tidak hanya mewakili UNISAN Gorontalo Utara, tetapi juga membawa pesan bahwa akuntansi adalah ilmu yang hidup, menyatu dengan nilai etika dan kritisisme sosial. Kemenangan Tirsa dan keberanian Syukur adalah bukti bahwa mahasiswa daerah pun mampu berbicara di panggung dunia,” ujarnya.
Dengan tema “Nusantara on The Move”, konferensi ini menegaskan bahwa Nusantara adalah entitas yang dinamis sekaligus panggung intelektual global. Kehadiran mahasiswa UNISAN Gorut dalam forum ini membuktikan bahwa generasi muda dari daerah mampu memberi kontribusi kritis pada wacana internasional, bahkan menorehkan prestasi melalui penghargaan Best Paper.










