2623 Keluarga di Kota Gorontalo Terima Bantuan Pangan, Gubernur Gusnar Tinjau Langsung
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail memastikan penyaluran bantuan pangan pemerintah kepada warga Kota Gorontalo berjalan tepat sasaran. Hal ini ditandai dengan penyerahan langsung bantuan di sejumlah kantor lurah dan camat di Kota Gorontalo, Senin (17/11/2025). Berbeda dengan tahap sebelumnya yang hanya berupa beras, kali ini setiap keluarga penerima manfaat (KPM) memperoleh paket bantuan yang lebih lengkap. Satu KPM menerima 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng untuk kebutuhan selama dua bulan.
“Kalau sebelumnya di tahap satu bantuan ini hanya beras 20 kilogram untuk dua bulan, kali ini berasnya tetap 20 kilogram ditambah minyak goreng empat liter,” ujar Gubernur Gusnar
Ia menjelaskan, bantuan pangan tersebut merupakan kebijakan Presiden Prabowo yang ditujukan kepada masyarakat yang berada pada desil satu kesejahteraan. Karena itu, Gusnar meminta agar bantuan digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.
“Tujuan saya datang bersama Kepala Dolog adalah meneruskan bantuan pangan pemerintah untuk disalurkan kepada Bapak Ibu yang berada dalam daftar desil satu. Ini juga bukti bahwa pemerintah terus memperhatikan Bapak Ibu sekalian,” kata Gusnar.
Total penerima bantuan pada kegiatan ini mencapai 2.623 KPM yang tersebar di empat kecamatan. Di Kecamatan Dumbo Raya, bantuan disalurkan kepada 415 KPM di Kelurahan Talumolo dan 171 KPM di Kelurahan Botu. Di Kecamatan Kota Timur, terdapat 364 KPM di Kelurahan Moodu dan 306 KPM di Kelurahan Padebuolo. Selanjutnya, di Kecamatan Kota Utara bantuan diterima 230 KPM di Kelurahan Dembe Jaya, 282 KPM di Dulomo Selatan, dan 87 KPM di Wongkaditi Barat. Sedangkan di Kecamatan Sipatana, terdapat 137 KPM di Kelurahan Tanggikiki, 414 KPM di Bulotadaa Barat, dan 217 KPM di Bulotadaa Timur.
Pemprov Gorontalo berharap program bantuan pangan ini dapat membantu meringankan beban pengeluaran warga berpenghasilan rendah, sekaligus menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan harga kebutuhan pokok.
